19.3.08

Soal Calon Gubernur Bali yang baru...

Kadang2 aku suka mengikuti berita politik juga...
Sekarang ceritanya lagi mengikuti cerita tentang salah satu favorit masyarakat, Bapak Prof. Dr. drg. I Gede Winasa. Putra daerah satu ini sangat terkenal...sebagai Bupati kabupaten Jembrana, dengan gebrakan pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis..juga pelayanan 1 atap dan kedisplinan jajaran pemerintah daerahnya membuat banyak daerah lain di Indonesia datang untuk melakukan studi banding. Gebrakan beliau juga mendatangkan banyak penghargaan.

Dan ketika si Bapak mencalonkan diri jadi Gubernur Provinsi Bali, banyak banged yang dukung. Sayangnya dari kendaraan politik nya, PDI Perjuangan, rekomendasi dari Ketua Umum Partai kabarnya jatuh ke paket Bapak Made Mangku Pastika (beliau ini asalnya dr kabupaten Buleleng). But then, Pak Winasa kemudian cari kendaraan baru neh..kalau ga salah Partai Demokrat......kalau ga salah ya....aku dengernya dari temen. Ralat kalau salah.

Yang jadi concern aku seh bukan siapa calonnya dan dari partai mana....aku cuman concern sama para pemilih...yaitu masyarakat Bali.
Jargon pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis aku rasa bener2 di telen bulat2....gak disaring dulu deh. Harapan masyarakat adalah pemimpin yang bisa menggratiskan biaya sekolah dan pelayanan kesehatan. Sekarang aku cuma ingin masyarakat kita bisa lebih smart dan kritis. Jangan asal ada gratisan trus rebutan.

Aku selalu bertanya dalam hati....sekolah yang gratis itu sampai mana kualitasnya?? Pelayanan kesehatan gratis tu sampai mana kualitasnya??.
Apa aku money oriented???
No!! aku cuma berusaha berpikir real.
Buku2 dan alat2 sekolah itu ga bisa ada begitu saja. Itu ada biaya produksi, distribusi dan lain2nya. Pelayanan kesehatan juga begitu. Setahuku banyak obat2 terutama yang generik itu dapat subsisdi pemerintah sehingga harganya murah sekali dan hampir2 gratis. Tapi rupanya pengobatan gratis itu ditangkapnya juga berlaku untuk penyakit yang berat2..dan kronis, yang butuh pengobatan tingkat tinggi. No way, pemerintah harus mengimportnya...dan itu butuh biaya...tidak bisa gratis. (Terkecuali ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu, dan itu cukup sering terjadi).
Jadi ya.....menurutku...program pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis itu tidak bisa menjadi program mutlak....bagusnya program dampingan. Dan please bapak2 dan ibu2 yang ingin menjabat..jangan menjanjikan hal2 yang seperti ini ke masyarakat hanya demi dapat dukungan...nanti pas ditagih kebingungan lho...jadilah bapak dan ibu berbuat yang tidak2 karena bingung...
Masyarakat juga..sudah waktunya jadi masyarakat yang cerdas..bisa memilah-milah...jangan manja mengharapkan sesuatu yang gampang dan gratis. Kita juga salah seh suka membebankan semua ke pemerintah..bayangin, jajaran pemerintah dari pusat sampai ke desa2....jumlahnya dengan warga yang harus dilayani mungkin 1 : 1 juta.....
Bagaimana pemerintah ga bingung....kalau tiap ada musibah, seperti banjir misalnya..orang pada rame2 minta pemerintah bertanggung jawab...padahal ni ya...itu banjir karena mereka sndiri yang buang sampah sembarangan ke got atau ke sungai...mereka sndiri yang nebangin pohon2..lha kok ya minta pemerintah yang tanggung jawab??? Emangnya kalau lapar, mesti nunggu pemerintah nyuruh makan dulu?? Nggak kann??
Dosa masyarakat juga seh..:D..salah satu bentuk dosanya juga terpampang jelas lewat lembaga yang bernama Dewan Perwakilan Rakyat:D

Come on.. sudah waktunya nih...Indonesia beserta isinya bukan tanggung jawab bapak dan ibu yang berseragam....ini semua tanggung jawab every single person yang memegang Kartu Tanda Penduduk wilayah manapun di Indonesia. Tidak perlu memikirkan skala yg besar...cukup mulai dari hal2 kecil yg persis ada di depan mata kita. Cukup at least 1 hal saja...ndak usahlah mikir terlalu banyak, nanti jadi beban:). Kalau every single person di negara ini sadar akan hal itu...dikalikan jumlah populasi kita...trust me...it's amazing!!!

1 comment:

Nuarta Photography said...

http://pastika.wordpress.com/